ab 9 - Manusia dan Harapan

ab 9 - Manusia dan Harapan


BAB IX
MANUSIA DAN HARAPAN
9.1 PENDAHULUAN
Satu hal lagi yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia yaitu harapan. Setiap manusia pasti memiliki harapan, Manusia yang tanpa harapan berarti manusia yang sudah mati dalam hidupnya. Manusia yang akan meninggal pun mempunyai harapan berupa pesan – pesan yang ditujukan untuk orang – orang yang akan ditinggalkannya. Terwujud atau tidaknya harapan seseorang manusia tergantung usaha yang dilakukan oleh manusia tersebut dalam mewujudkan harapan tersebut. Bedanya harapan dengan cita – cita adalah harapan lebih sederhana daripada cita – cota yang biasanya terlalu muluk – muluk dan tidak masuk akal. Harapan harus sesuai dengan kepercayaan, baik kepercayaan terhadap diri sendiri maupun kepercayaan terhadap tuhan. Pada bahasan kali ini saya akan membahas tentang 3 teori kebenaran dalam harapan.

9.2 TIGA TEORI KEBENARAN
Dr Yuyun suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran :
1. teori koherensi; suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.

2. teori korespondensi’ teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Contoh : Jakarta adalah Ibukota Republik Indonesia.

3. teori pragmatis’ Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

Dalam berbagai jenis kebenaran tersebut yang selalu diusahakan dan dijaga ialah kebenaran dalam bertindak, berbuat, berucap, berupaya, dan berpendapat. Sebab ketidakbenaran dalam hal – hal itu akan langsung mencemarkan atau menjatuhkan nama baiknya, sehingga orang tidak mempercayainya lagi.

Sumber : Buku Ilmu Budaya Dasar, Penerbit Gunadarma.

9.3 STUDI KASUS

Fir'aun adalah gelar bagi raja-raja Mesir purbakala, menurut sejarah, ini Fir'aun dimasa Nabi Musa tercantum dalam Surat Al- Qashash ayat 38 menyebutkan : Ketika Fir'aun tidak kuasa lagi mendebat Musa. ia tetap bersikap sewenag-wenang berkata: " Wahai masyarakat sekalian, aku tidak mengetahui adanya Tuhan bagi kalian selain diriku" Kemudian ia memerintahkan mentrinya, Haman, untuk memperkerjakan oran-orang agar membuat bangunan dan istana yang tinggi agar Fir'aun dapat menaikinya untuk melihat Tuhan yang diserukan Musa, Maka dengan begitu Fir'aun dapat lebih yakin bahwa Musa termasuk dalam golongan para pendusta dalam anggapannya.
Fir'aun dan balatentaranya tetap angkuh dengan kebatilan di muka bumi, Maka Allah menenggelamkan Fir'aun dan balatentaranya dilaut merah utara, menurut sejarah setelah beberapa tahun, Allah menyelamatkan tubuh kasarnya dan terdampar dipinggir laut ditemukan oleh orang Mesir kemudian di balsem, masih utuh sampai sekarang ada di musium Tahrir yang berada di tengah kota Cairo.
Allah menyelamatkan tubuh kasar Fir'aun sebagai peringatan bagi manusia-manusia belakangan.


SUMBER : http://umihamid.multiply.com/journal/item/55/KISAH_FIRAUN
 
 
OPINI:
setiap manusia mempunyai harapan,tetapi harapn tersebut harus dengan didasari oleh teori teori kebenaran yang telah dicatatkan,dalm studi kasis di atas fir'aun yang mempunyai harapan yang melebihi dari teori koherensi sehingga ia menganggap dirinya benar dan tak akan pernah mati.itu adalah contoh yang telah keluar dari teori kebenaran.

Komentar

Postingan Populer